Tuesday, 15 August 2017

Aroma Skema Ponzi pada Bisnis First Travel

Aroma Skema Ponzi pada Bisnis First Travel



Penghentian kegiatan usaha First Travel dalam jualan promo umrah murah memunculkan indikasi Skema Ponzi dalam praktik bisnisnya. Skema Ponzi—diambil dari nama Charles Ponzi—adalah praktik menjerat dana masyarakat buat diputar duitnya dengan tendensi penipuan. 

Pada First Travel, duit jemaah umrah terbaru yang terkumpul dicurigai dipakai oleh pasangan Andika Surachman Siregar dan Anniesa Hasibuan buat mengongkosi jemaah umrah yang lama. 

Kementerian Agama dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) menetapkan biaya minimal standar umrah sekitar 1.700 dolar AS atau setara Rp22juta per orang. Umrah murah yang ditawarkan First Travel tentu jauh di bawah biaya standar tersebut. 

Indikasi Skema Ponzi terhadap First Travel pun sudah lama dicurigai oleh Hafidz Taftazani, Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia dan Indbond (Asphurindo). 

“10 orang diangkat 100 orang, yang 100 orang diberangkatkan oleh 10 ribu orang,” ujar Hafidz saat ditemui di kantornya, awal Agustus lalu. 

Idealnya, lanjut Hafidz, paling murah harga perjalanan umrah sebesar Rp20 juta. Dari situ biro perjalanan umrah hanya menarik keuntungan Rp1,5 juta. 

“Standar umrah: tiket itu 950 dolar AS, ditambah visa 75 dolar AS, pelayanan 285 dolar AS—itu sama dengan harga 1.310 (dolar AS),” tutur Hafidz. 

Arfi Hatim, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dari Kementerian Agama, mengatakan ada “ketidakwajaran dari harga umrah yang dipatok First Travel.” Ia menyebut harga Rp14,3 juta kepada calon jemaah umrah “tidak masuk akal.” 

“Tidak rasional sehingga menjadi potensi bom waktu," ujar Arfi di kantornya, awal Agustus lalu. 

“Patut disinyalir ini salah satu modus untuk mengumpulkan uang jemaah.” 


Namun tuduhan First Travel melakukan praktik penipuan dibantah oleh Deski, Kepala Divisi Legal First Travel yang menangani pengaduan calon jemaah umrah. 

Dalam menjalankan bisnis, ujar Deski, First Travel “sama sekali tak menggunakan Skema Ponzi.” Ia bahkan menantang kepada pihak-pihak yang menuding hal tersebut untuk membuktikan tuduhannya. 

“Datang saja, lihat ada Ponzi atau enggak? Enggak ada yang begitu-begitu,” ujar Deski via telepon, akhir pekan lalu. 

Deski balik menuding bahwa “kisruh pemberangkatan jemaah” terhadap First Travel sengaja dimunculkan karena “persaingan bisnis sesama biro perjalanan umrah.” Ia bahkan menyebut “ada campur tangan pemerintah” menutup biro perjalanan umrah First Travel untuk menutupi isu penggunaan dana haji. 

“Pemerintah kalau mau main, yang bersih, dong. Jangan seperti itu,” kata Deski.


Disqus Comments